Pesantren Taruna Bentuk Karakter Pemuda Sholeh Sholeha Berdaya Saing Global
Kegiatan Pesantren Taruna Assyifa kembali hadir melengkapi rangkaian Ansyithah Ramadhan 1444 Hijriyyah. Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, M.M. pada Senin pagi (10/04) di AUla Mubarok Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Wabup juga secara istimewa hadir menjadi salah satu pengisi acara di hari kedua pada Selasa siang (11/04), dalam sesi sharing tentang literasi. Nantinya peserta akan diajak mengupas tentang data dan fenomena lemahnya budaya literasi, hingga memahami bagaimana implikasi konkrit di masyarakat akibat lemahnya literasi.
Dalam sambutannya, kang Akur —sapaan akrabnya— berpesan kepada para peserta bahwa pemuda Indonesia khususnya yang berada di wilayah Subang perlu mempersiapkan diri agar menjadi generasi yang sehat dan kreatif dan memiliki target. Pemuda kreatif adalah mereka yang memiliki semangat dreams come true atau yang optimis mewujudkan mimpi besarnya di kemudian hari.
“Mulai hari ini kita persiapkan diri, pesantren taruna ini jadi salah satu wasilah sarana kita untuk menjadi orang-orang hebat, disini nanti insyaa Allah akan dibukakan mindset kita. Di forum ini saya yakin semua akan diajak untuk berpikir, bekerja dan terus mengejar mimpi. saya berharap tentu saja ke depan diantar kalian akan menjadi pepimpin daerah.” ungkapnya.
Ia juga memberikan apresiasi atas konsistensi Assyifa menggelar Pesantren Taruna di bulan suci Ramadhan. Menurutnya, kegiatan ini memberikan banyak manfaat untuk anak-anak muda di Kabupaten Subang, sebagai bekal pengetahuan di dunia agar lebih bisa berdaya saing di kemudian hari, juga bekal amal dan ilmu kelak di akhirat.
Kegiatan yang diikuti para pemuda pemudi mulai dari pelajar SMA sederajat hingga mahasiswa ini mengusung tema ‘Muda-mudi Para Pencari Surga’. Ketua Pelaksana Pesantren Taruna, Aldi Setiawan menjelaskan tema ini terinspirasi dari sebuah hadits yang mengatakan bahwa ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan di hari akhir, salah satunya adalah para pemuda yang menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah.
“Maka diantara kegiatannya adalah kita ada muatan-muatan spiritualnya, tahajud bersama, ifthar, Tarawih dan sholat berjamaah. Kita melaksanakannya tiga hari di tanggal 10 sampai 12 April 2023. Ada 6 materi yang diberikan, pertama tentang media sosial karena sekarang era media sosial jadi peserta akan diajarkan tentang bagaimana bermedia sosial, membuat konten, mempublikasi, kemudian ada juga materi tentang literasi, dan lainnya.”
Kemudian, sambung Aldi, panitia juga akan menghadirkan pembahasan tentang Miracle of Palestina, tentang mengapa kita harus berjuang untuk Palestina. Di kegiatan ini juga panitia akan mengajak peserta untuk menggali potensinya, dengan harapan agar ke depan mereka memiliki gambaran secara luas dan kesiapan yang matang untuk menghadapi berbagai tantangan global di masa depan.