Kemarau panjang melanda, As-Syifa Gelar Shalat Istisqa’ memohon Rahmat Allah
Seperti kita rasakan cuaca panas serta lama tak turun hujan, akibat musim kemarau panjang yang saat ini tengah melanda Indonesia. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober untuk beberapa wilayah di Indonesia, bahkan ada kemungkinan sampai akhir tahun di wilayah lainnya. Oleh karenanya, civitas Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah menggelar Shalat Istisqa’ atau shalat meminta hujan yang dilaksanakan serempak di seluruh lokasi kampus As-Syifa pada Senin (18/09/2023).
Shalat Istisqa’ diikuti oleh unsur manajemen Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah, para pegawai hingga santri. Dalam sambutan Ketua Yayasan As-Syifa, Dr. K.H. Lalu Agus Pujiartha, M.A. mengajak para jamaah untuk kembali menyamakan niat, menundukan hati dan diri di hadapan Allah, serta memperbanyak istigfar atas segala dosa yang telah diperbuat, mengajak bersama-sama memanjatkan doa dan meminta untuk turunnya hujan kembali.
“Mari sama-sama satukan dan ikhlaskan niat dalam rangka beribadah kepada Allah, meminta belas kasihan mewakili diri pribadi, masyarakat, serta tanaman-tanaman yang perlu disirami air. Mari perbanyak istigfar atas segala dosa kita, baik sesama manusia, ataupun kepada makhluk-makhluk Allah. Dan selalu kita yakini bahwa semua hal ada dan diatur oleh Allah SWT.” K.H. Lalu.
Ada tiga pesan yang disampaikan K.H. Abdullah Muadz, S.Pd.I, M.Sc. yang bertindak selaku Khotib pada pelaksanaan sholat istisqo di As-Syifa Jalancagak. Pesan itu adalah kita harus senantiasa beristigfar kepada Allah, memaksimalkan ilmu pengetahuan yang ada, serta menjaga kelestarian lingkungan alam dari kepentingan golongan atau kelompok. Diharapkan ketiga hal ini dapat dipraktikkan sehingga menjadi wasilah turunnya Ridho dan Rahmat Allah.
“Hari ini kita duduk di sini untuk meyakini akan kekuasaan Allah atas segala takdir-Nya, dan kita mengakui kelemahan bahwa kita tidak dapat berbuat apa-apa atas bencana yang terjadi, salah satunya bencana kekeringan dan polusi udara. Mari bersama kita maksimalkan tiga ikhtiar ringan yang tadi disampaikan, guna meraih ridho dan jalan terdekat dari bencana yang ada, dengan turunnya hujan dari Allah SWT.” himbaunya.
Hal ini mengingatkan kita bahwa sebagai makhluk Allah, manusia tidak memiliki daya upaya atas segala sesuatu dan hanya bergantung kepada Allah SWT.